banner 728x250

Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Gelar Baksos Kesehatan Degeneratif di Sunter Agung, Twikanto Lim : 45 Tahun ke atas Organ Tubuh Mulai Melemah

Avatar photo

JAKARTA | POROSNUSANTARA.COM – Terbesar !!!, itu kata Twikanto Lim, selama menggelar acara baksos di Jakarta, terkait jumlah peserta yang dilayani dalam bakti sosial kesehatan ini yaitu 600 orang lansia, bertempat di SDN.013, RW.02, Kelurahan Sunter Agung, Tj.Priok, Jakarta Utara, Minggu, 14/7/2024.

Kita mengadakan pengobatan, yang kita sasar adalah masyarakat lansia dan pra lansia, itu yang kita targetkan itu umur 45 tahun ke atas ya. Dan kita targetkan ke pasar kita RW 1 sampai RW 07,”tutur Twikanto Lim, penanggung jawab baksos ini.

Kita, lanjut Twikanto, ambil lokasi ini dengan alasan karena paling dekat dengan sebagian besar warga masyarakat yang kita target, ternyata, kuota memang paling besar di RW.01.

Ternyata hari ini, ungkapnya, cukup antusias masyarakat, cukup banyak yang tertarik atau sadar bahwa kepentingan untuk penyakit degeneratif harus diurus, harus diperiksa.

Kelurahan Sunter Agung diketahui terdiri dari 20 Rukun Warga (RW) yang lebih separuhnya adalah komplek perumahan menengah ke atas. Sementara RW.01 (33 RT), yang terbanyak warganya dan berada di luar komplek perumahan hingga RW.07.

Baca Juga :  Masa Mudik Lebaran 2025, PMI Jakut Siapkan 30 Relawan

Alasan mengapa bakti sosial kesehatan Buddha Tzu Chi ini menyasar lanjut usia (lansia) dituturkan Twikanto Lim,

Kenapa, kita sasar warga masyarakat (berumur) 45 tahun ke atas ya, karena umur 45 tahun ke atas kita yakin bahwa organ tubuh kita udah mulai melemah,” ucapnya.

Sehingga, lebih lanjut Twikanto, tentunya ada yang udah kurang berfungsi optimal, jadi ada penyakit gula darah kolesterol yang tinggi, yang tak terkendali tekanan darah tinggi seperti itu yang kita ingin masyarakat supaya bisa menghandle.

Dalam baksos ini tidak hanya pelayanan gratis pengobatan tapi juga ada penyuluhan tentang penyakit organ tubuh serta sosialisasi perkenalan tentang Buddha Tzu Chi.

Kita berikan penyuluhan sedikit perkenalan tentang Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, asal muasalnya dan kegiatan kita apa saja dan tentunya yang penting yang kita ambil waktu banyak kira-kira mungkin 20 menit dari dokter,”kata Twikanto.

Penyuluhan tersebut, dijelaskan Twikanto lebih lanjut, memberi kesadaran bahwa penyakit yang orang lansia sudah mengidap penyakit apa saja, tentang kaitan dengan organ tubuh yang sudah melemah dan akibatnya, gejalanya apa dan tentunya bagaimana menjaga kesehatan masing-masing, ya organ tubuhnya, pola makannya (dan) pola hidupnya.

Baca Juga :  Walikota Jakarta Utara Resmikan Grand Opening Klinik Pratama

Peserta pada Pengobatan ini akan berlanjut hingga kedua dan ketiga.

“Nanti pertemuan kedua tentunya kita memberikan katakanlah, yang perlu diberi obat, diberi obat darah tinggi atau gula darah dan dikonsumsi sebulan nanti comeback untuk dikontrol lagi sebulan lagi ya, kalau dipandang perlu. 8 September mereka sudah on the road track jadi obatnya sesuai dosisnya,” jelasnya.

Terkait Yayasan Buddha Tzu Chi, kata Twikanto sudah ada di 56 negara di mana negara asalnya adalah Thailand, sementara masuk di Indonesia tahun 1990 dan Indonesia ini termasuk yang paling besar dengan relawan paling banyak karena kita di Indonesia ini populasinya banyak, adapun kegiatanny di antaranya bantuan sosial, kesehatan, dan pelestarian lingkungan.

Visinya adalah dengan perkembangan masyarakat yang makin majemuk ini,

Kita ingin merangkul semua warga masyarakat lintas agama lintas suku bangsa seluruh dunia dan untuk bersatu kita membuat hidup itu semakin hari semakin baik,”terangnya.

Bagi kita, sambungnya, banyak ladang berkah yang kita bisa bicara di sini kita bisa merangkul membuat masyarakat lebih baik seorang biksual dan banyak yang telah kita capai kita banyak berperan di bergandengan tangan dengan Departemen Kesehatan terutama masa pandemi.

Baca Juga :  Warga Bantaran Kali Cakung Drain, Cilincing (Sajem), Jakarta Utara Harapkan Keadilan dan Kepedulian Pihak Terkait Demi Kehidupan Sehari-hari

Pembiayaan aktifitas Yayasan ini berasal dari donatur dan swadaya anggota,”pungkas Twikanto, menutup wawancara dengan jurnalis porosnusantara.com.

Hadir dalam giat ini, memantau dan mendampingi, sekretaris lurah, Kelurahan Sunter Agung, Nani, Wakil ketua LMK kel.Sunter Agung, Sudarman T., anggota LMK : RW.02, Marmo, RW.04, Agus,. RW.06 Daniel dan RW.11, Djohan. (dar).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *