JAKARTA | POROSNUSANTARA.COM – Kolaborasi Mushollah Nurul Iman Ketua RT 07, RT 09 RW 04 Marunda menyantuni anak yatim/patu, fakir miskin dan duafa, Jumat, 28/3/2025.
Kegiatan diawali sambutan dari ketua RT 09, Iswandi sekaligus ketua panitia acara, berharap keberkahan di adakannya acara santunan dan buka puasa bersama di mushollah Nurul Iwan ini, “sebagai program yang dapat bermanfaat khususnya buat warga masyarakat RT 07,dan RT 09 RW 04 Kelurahan Marunda di bulan yang penuh berkah ini, terimakasih atas kerjasama semua panitia, masyarakat para donatur Ketua RT 07 yang bersedia berkolaborasi di kegiatan hari ini, semoga ini menjadi awal program yang akan terus dikembangkan,” Ungkap Iswandi.
Selanjutnya Ketua RT 07 bapak juwanda mengungkapkan
dari tahun kelahiran beliau kecil 1978, mushollah Nurul iman ini sudah ada dan berdiri namun belum sampai membuat acara seperti ini. Acara hari ini merupakan terobosan baru buat mushollah tidak hanya sebagai tempat Hablumminallah. Hubungan hamba dengan Tuhannya. Namun kali ini kita bisa adakan kegiatan Santunan Yatim Piatu, pakir miskin dan kegiatan tidak hanya menjadi tempat ibadah tapi juga wadah silaturahim dan melakukan program yang bermanfaat. Ditambah buka puasa bersama ungkapnya.
Selanjutnya dari pengurus DKM mushollah yaitu ustadz Nisan. Bersyukur atas terlaksananya kegiatan hari ini, dan dapat di tingkatkan ujar nya singkat.
Kegiatan Disisi dengan kultum remaja dari perwakilan remaja Rt 07 dan 09. Randy pratama, dan Husnia Dilanjutkan dengan pembacaan Qiroatul Qur’an oleh Zakia Mutmainah
Acara dimulai pukul 16.30 WIB
Di Mushollah Nurul Iman RT 09 RW 04 Kelurahan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, dihadiri Penceramah Al ustadz Syuhada Hanafi M.PD Pengisi acara pada (rukiyah trans 7). Mengangkat tema derajat manusia yang diangkat karena memberikan perhatian pada anak yatim-piatu dan fakir miskin, serta manfaat besar keutamaan berpuasa di bulan Ramadhan sebagai bentuk ketaatan hamba pada Allah yang di repleksikan dalam kehidupannya tanpa riya karena dilakukan tanpa terlihat oleh siapapun dalam ibadah yang dilakukan oleh fisik maupun lisan, Karena ibadah orang berpuasa tersebut hanya Allah dan dirinya sendirilah yang mengetahuinya.
Tentu akan mendapatkan keistimewaan dari Allah untuk melihat wajah Allah, Ungkap ustadz syuhada.
Acara ditutup dengan doa oleh ustadz syuhada, dan berbuka puasa bersama.(ilham)