Wedoro, Sidoarjo – Dalam suasana khidmat dan penuh makna, Haji Muhammad Nuruddin tampil sebagai khotib Jumat di Masjid Roudlotul Abidin, Desa Wedoro, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (11/7/2025). Dalam khutbahnya, beliau mengajak seluruh jamaah untuk menjadikan Jumat sebagai momentum memperbaiki diri dan berlomba-lomba dalam kebaikan (fastabiqul khoirot).
Mengangkat tema “Khoirunnaas Anfa’uhum Linnaas” — sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain — Khotib menekankan pentingnya menjadi pribadi yang tidak hanya mengejar manfaat pribadi, tetapi juga membawa maslahat bagi masyarakat luas.
> “Muslim yang baik bukan hanya memberi manfaat untuk dirinya sendiri, tetapi juga bagi orang lain, di manapun mereka berada — entah di kota, desa, bahkan di pegunungan sekalipun,” tegas Haji Nuruddin dari mimbar khutbah.
Beliau juga menyampaikan bahwa kebaikan dimulai dari hal-hal paling dasar, yaitu dari hati, pikiran, dan makanan yang kita konsumsi.
> “Cikal bakal kebaikan berasal dari makanan yang baik dan halal. Jika hati dan pikiran kita bersih, maka perilaku kita pun akan mencerminkan kemanfaatan,” jelasnya.
Hadis yang Disampaikan
> خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.”
(HR. Ahmad, Thabrani, dan Daruquthni)
Selain itu, beliau juga mengutip perumpamaan dari Rasulullah SAW yang menggambarkan perilaku ideal seorang Muslim:
> “Hidup kita hendaknya seperti lebah, yang tak pernah merusak daun, dahan, atau ranting pohon tempat ia mengambil madu. Namun, jika diganggu, ia hanya menyengat sebagai bentuk peringatan, bukan untuk merusak.”
Ayat Al-Qur’an yang Dikutip
> فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ ۚ
“Maka berlomba-lombalah kamu dalam berbuat kebaikan.”
(QS. Al-Baqarah: 148)
Beliau juga mengingatkan agar umat Islam tidak membalas kejahatan dengan kejahatan.
> “Jangan pernah membalas kejahatan dengan kejahatan. Karena ketika kita melakukan itu, kita sejatinya menjadi sama seperti pelaku kejahatan itu sendiri,” tandasnya.
Doa Penutup Khutbah
Di penghujung khutbahnya, Haji Muhammad Nuruddin memanjatkan doa yang menggugah hati:
> “Ya Allah, jadikanlah kami termasuk golongan orang-orang yang memberi manfaat kepada sesama. Bersihkan hati dan pikiran kami, tetapkan langkah kami di jalan yang halal dan penuh keberkahan. Jauhkan kami dari sifat dengki, balas dendam, dan keburukan hati. Satukan kami dalam kebaikan dan ukhuwwah, dan wafatkan kami dalam keadaan husnul khatimah. Aamiin, ya Rabbal ‘alamin.”
Penulis: Sudirlam
Reporter: Media Siber untuk Umat dan Peradaban













