banner 728x250

Alumni PPNK 219 Sambangi Gorontalo, Gubernur Gusnar Ismail Terima Audiensi Khusus

Foto: Rombongan alumni Program Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan (PPNK) Lemhannas RI Angkatan ke-219 menggelar kunjungan silaturahmi strategis ke Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail, Minggu (23/11/2025). (Dok-Istimewa)

GORONTALO, POROSNUSANTARA.COM – Rombongan alumni Program Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan (PPNK) Lemhannas RI Angkatan ke-219 menggelar kunjungan silaturahmi strategis ke Provinsi Gorontalo dalam rangka “Menapak Jejak Kearifan Lokal, Meneguhkan Jiwa Nasional.”

Acara berlangsung selama empat hari, dari 22 hingga 25 November 2025, dengan agenda yang dirancang untuk memperkuat pemahaman tentang nilai-nilai kebangsaan melalui eksplorasi budaya, sejarah, dan lingkungan setempat.

Dalam rombongan PPNK 219 hadir sejumlah tokoh penting, antara lain Matheus F. Mose; Kolonel Muhammad Ihsan; Rusli Akase; Gabby Mayang Sari; Kristin; Indro Honggo Saputro; Laksmie W.E; Ardi Sutanto; dan Hendri Yudi, S.H., M.H., alumnus PPNK 219 dan Senior Partner di kantor hukum Akhyari Hendri & Partners.

Pada malam hari Minggu, 23 November, rombongan PPNK 219 melakukan audiensi dengan Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, di kediaman resmi.

Foto: Hendri Yudi, S.H., M.H., alumnus PPNK 219 dan Senior Partner di kantor hukum Akhyari Hendri & Partners bersama Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail. (Dok-Istimewa)

Pertemuan ini menjadi salah satu momen utama, di mana para peserta berdialog langsung dengan pemimpin daerah untuk memahami dan membahas relevansi kearifan lokal Gorontalo dalam memperkokoh semangat kebangsaan.

Kunjungan PPNK 219 dibagi dalam empat hari penuh kegiatan yang berpadu antara wisata, edukasi budaya, dan aksi sosial.

City tour dimulai ke Benteng Otanaha, salah satu ikon sejarah Gorontalo, lalu dilanjutkan ke viewpoint Danau Limboto dan Menara Keagungan Limboto (Menara Walima) untuk dokumentasi dan refleksi.

Pagi hari, peserta menuju Botubarani untuk snorkeling bersama hiu paus (whale shark) dengan panduan lokal yang memberikan edukasi tentang kehidupan laut.

Setelah snorkeling, diadakan aksi “clean up” pantai sebagai bentuk kepedulian lingkungan.

Dilanjutkan dengan pelepasan tukik (penyu muda), sebuah simbol komitmen terhadap pelestarian satwa laut.

Pada Minggu malam (23/11/2025) dijadwalkan audiensi resmi dengan Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail. Kesempatan ini digunakan untuk diskusi strategis tentang nilai-nilai kebangsaan, peran kearifan lokal, dan pentingnya sinergi antara Lemhannas dengan pemerintah daerah.

Sesi wisata budaya: kunjungan ke Rumah Adat Dulohupa, Masjid Hunto (masjid tertua di Gorontalo), serta kawasan Bantayo Po’ Boide (jika program memungkinkan). Peserta juga diajak belanja oleh-oleh khas Gorontalo.

Kegiatan “Menapak Jejak Kearifan Lokal, Meneguhkan Jiwa Nasional” yang diusung oleh PPNK 219 Lemhannas RI bukan sekadar wisata elite; misi utamanya adalah memperdalam pemahaman nilai-nilai kebangsaan melalui pengalaman langsung di lapangan.

Dengan menjelajahi situs sejarah (seperti Benteng Otanaha), mempelajari tradisi budaya (rumah adat dan masjid tua), serta terlibat dalam aksi lingkungan (clean up dan pelepasan penyu), para alumni diingatkan bahwa kebangsaan tidak hanya soal politik atau ideologi, tetapi juga soal menjaga dan menghormati akar budaya, alam, dan komunitas lokal.

Audiensi dengan Gubernur Gusnar Ismail menjadi puncak simbolik: Lemhannas, sebagai lembaga pembentuk pemimpin nasional, secara aktif menjalin sinergi dengan pemerintah daerah. Pertemuan ini membuka ruang dialog agar kearifan lokal Gorontalo bisa menjadi bagian inspiratif dalam strategi pembangunan nasional, terutama dalam memperkokoh jiwa persatuan dan nilai-nilai Pancasila.

Gusnar Ismail adalah sosok yang sangat akrab dengan Gorontalo. Ia menjabat sebagai Gubernur Gorontalo sejak Februari 2025, setelah dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto. Sebelum ini, Gusnar pernah menjabat sebagai Gubernur pada periode 2009–2012, dan sebelumnya sebagai Wakil Gubernur dalam dua periode.

Ia memiliki latar belakang akademik yang kuat: meraih Magister Ekonomi dan kemudian Doktor dari UIN Sunan Kalijaga.

Dalam memimpin provinsi, Gusnar dikenal mendorong sinergi antara pemerintah pusat dan daerah: di bawah kepemimpinannya, banyak kementerian pusat menunjukkan perhatian nyata terhadap potensi Gorontalo dari hilirisasi perkebunan hingga pariwisata kreatif.

Ia juga menegaskan bahwa sebagai pemimpin ia hadir “membawa solusi, bukan pertengkaran,” menanggapi dinamika sosial dan media dengan pendekatan dialogis dan rasional.

Kunjungan PPNK 219 Lemhannas RI ke Gorontalo merupakan wujud nyata dari semangat pembentukan pemimpin yang tidak hanya visioner, tetapi juga berakar pada kearifan lokal.

Melalui rangkaian kegiatan budaya, aksi lingkungan, dan dialog dengan pemangku kepentingan lokal seperti Gubernur Gorontalo, para alumni Lemhannas memperkuat pemahaman bahwa nasionalisme sejati lahir dari penghormatan terhadap identitas lokal.

Dalam konteks yang lebih luas, program ini membuka peluang bagi sinergi kelembagaan: Lemhannas sebagai lembaga pembentuk pemimpin nasional, dan pemerintah provinsi Gorontalo sebagai mitra lokal, bersama-sama merangkai narasi kebangsaan yang berkelanjutan.

Nilai-nilai lokal, adat, sejarah, dan lingkungan dijadikan landasan untuk meneguhkan jiwa nasional, sebuah pendekatan yang relevan di era modern di mana globalisasi dan homogenisasi budaya kerap mengancam keunikan identitas daerah.

(Ayu Andriani)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *