NEW YORK | POROSNUSANTARA.COM – Ribuan orang mengadakan protes di seantero Amerika Serikat (AS) pada Senin (15/4/2024) waktu setempat, mengutuk serangan Israel di Gaza. Sejak pagi hingga sore hari, mereka memblokir bandara dan jalan raya di berbagai kota-kota besar di negara bagian New York di timur hingga Kalifornia di Pantai Barat.
Pengunjuk rasa pro Palestina memblokie jalan-jalan utama di Negara Bagian Illinois, Kalifornia, New York, dan Pacific Northwest. Mereka mencegat perjalanan ke beberapa bandara yang paling sibuk di Amerika Serikat, juga menutup jembatan Golden Gate dan Brooklyn, serta jalan raya yang padat di sepanjang Pantai Barat.
Kemarahan warga yang kebanyakan muda usia ini karena pemerintah Amerika Serikat saat ini adalah pemasok 60 persen persenjataan dan amunisi untuk Israel. Bahkan saat Israel sudah disidangkan di Mahkamah Internasional dengan tudingan genosida, AS terus mengirim bom dan jet tempur yang bisa dipastikan ikut digunakan membombardir Gaza.
Amerika Serikat (AS) sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB juga tiga kali memveto resolusi gencatan senjata, bahkan saat jumlah korban di Gaza sudah mencapai puluhan ribu jiwa, kebanyakan anak-anak dan perempuan. Keterlibatan terang-terangan pemerintah mereka dalam genosida di Gaza itu membuat warga meradang.
Di Chicago, pengunjuk rasa saling bergandengan tangan dan memblokir jalur Interstate 190 menuju Bandara Internasional O’Hare sekitar pukul 7 pagi. Hal itu mereka katakan sebagai bagian dari “blokade ekonomi global untuk membebaskan Palestina”, menurut Rifqa Falaneh, salah satu penyelenggara, kepada Aljazirah.
Para pengunjuk rasa mengatakan mereka memilih O’Hare karena bandara ini merupakan salah satu bandara terbesar di AS. Puluhan orang ditangkap, menurut Falaneh. Polisi Chicago mengatakan bahwa banyak orang ditahan setelah protes di mana orang-orang menghalangi lalu lintas tetapi tidak memberikan jumlah terperinci.
NBC Chicago melaporkan, beberapa pelancong terlihat keluar dari mobilnya dan berjalan di sepanjang jalan raya menuju bandara. Departemen penerbangan Chicago mengatakan protes tersebut menyebabkan penundaan penerbangan yang cukup besar.
Di Kalifornia, para pengunjuk rasa memblokir jalur di jalur utara I-880 di Oakland dengan merantai diri mereka ke drum. Sementara itu, sekelompok pengunjuk rasa yang terpisah dengan spanduk mengganggu lalu lintas di jalur selatan. Di Eugene, Oregon, pengunjuk rasa memblokir Interstate 5, menutup lalu lintas di jalan raya utama selama sekitar 45 menit.
Di San Francisco Bay Area, dua jalan raya utama–jalan raya 101 arah selatan melintasi Jembatan Golden Gate dan jalan raya 880 arah utara di dekat Oakland–terganggu pada jam sibuk pagi hari ketika para demonstran menyerukan gencatan senjata dan diakhirinya dukungan AS terhadap Israel. Di Jembatan Golden Gate, pengunjuk rasa menghambat lalu lintas di kedua arah, membentangkan spanduk bertuliskan, “Hentikan dunia untuk Gaza.”
Dekat Seattle, Departemen Transportasi Negara Bagian Washington mengatakan demonstrasi menutup jalan utama menuju Bandara Internasional Seattle-Tacoma. Unggahan di media sosial menunjukkan orang-orang memegang spanduk dan mengibarkan bendera Palestina sambil berdiri di jalan raya, yang dibuka kembali sekitar tiga jam kemudian.
Para pengunjuk rasa juga ditangkap di Jembatan Brooklyn di New York dan di Philadelphia, di mana beberapa jalan di pusat kota diblokir. Polisi New York melakukan sejumlah penangkapan, dengan mengatakan 150 pengunjuk rasa awalnya terlibat dalam unjuk rasa sekitar pukul 15.15, tapi massa bertambah dengan cepat.
Di dekat Seattle, demonstrasi menutup jalan utama menuju bandara internasional Seattle-Tacoma, kata pihak berwenang. Unggahan di media sosial menunjukkan orang-orang memegang spanduk dan mengibarkan bendera Palestina sambil berdiri di jalan raya.
Polisi Negara Bagian Oregon mengatakan 52 pengunjuk rasa ditangkap karena perilaku tidak tertib menyusul protes Interstate 5 di Eugene, sekitar 177 km selatan Portland. Enam kendaraan diderek dari lokasi kejadian.
Di San Antonio, pengunjuk rasa yang membawa bendera Palestina menghalangi kedua sisi kantor pusat Perusahaan Energi Valero, menyebabkan kemacetan lalu lintas di sisi barat laut kota tersebut.
Protes tersebut hanyalah beberapa dari banyak demonstrasi yang diadakan di seluruh dunia sejak pengepungan Israel terhadap wilayah Palestina dimulai tahun lalu.
Menyusul serangan tanggal 7 Oktober terhadap Israel yang dilakukan oleh pejuang Hamas yang menewaskan lebih dari seribu orang dan menyandera ratusan orang, Pemerintah Israel melancarkan serangan tanpa henti di jalur Gaza yang berpenduduk padat, menewaskan lebih dari 30 ribu orang, banyak di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.
Meskipun ada seruan untuk gencatan senjata dari banyak negara dan perintah dari pengadilan tinggi PBB, Mahkamah Internasional (ICJ), untuk mencegah genosida terhadap warga Palestina di Gaza dan “mencegah dan menghukum hasutan langsung dan publik untuk melakukan genosida”, Israel telah belum menarik kembali.
Pasukan penjajahan Israel (IDF) malah melanjutkan operasi militernya dan mengganggu aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza, saat warga Palestina masih menghadapi risiko kelaparan dengan infrastruktur kesehatan yang hampir hancur total. PBB mengatakan dari 36 rumah sakit di Gaza, hanya selusin yang berfungsi sebagian, sementara yang lainnya rusak.
(Sumber : republika.id)













