JAKARTA | POROSNUSANTARA.COM – Sebuah insiden melibatkan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) di Kantor Kasudin Pariwisata Kota Administrasi Jakarta Utara. Dalam video yang beredar tersebut terlihat anggota GMBI bersitegang dengan pihak sudin pariwisata.
.
Merespon situasi ini, tokoh masyarakat serta organisasi kemasyarakatan (ormas) di Jakarta Utara mendesak pihak kepolisian, khususnya Kapolres Jakarta Utara, untuk segera bertindak tegas. Mereka menuntut penangkapan dan pemberian sanksi hukum terhadap pimpinan maupun oknum LSM GMBI yang diduga terlibat, agar keresahan di masyarakat tidak semakin meluas.
Kasus ini menjadi sorotan serius karena dinilai dapat memengaruhi stabilitas dan ketertiban umum. Penanganan yang tegas dan transparan sangat diharapkan demi memastikan keadilan ditegakkan. Dengan langkah hukum yang jelas, masyarakat diharapkan kembali tenang dan mempercayai jalannya proses hukum yang adil dan profesional.
Ketua Dewan Kota Jakarta Utara, Sidik, saat dihubungi via pesan whatshapp menanggapi,
“Kejadian ini sangat disayangkan, karena perilaku oknum seperti ini mencoreng upaya kita bersama dalam menciptakan Jakarta Utara yang aman dan tertib. Saya meminta pihak kepolisian untuk segera mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku. Hukum harus ditegakkan agar tidak ada ruang bagi tindakan yang merugikan masyarakat,” ujar sidik, Jakarta, Sabtu, 7/12/2024.
Senada dengan Sidik, Ketua Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Jakarta Utara, Yusron, menyampaikan,
“Insiden ini menjadi pelajaran penting bagi kita semua untuk menjaga harmoni dan keteraturan di Jakarta Utara. Sebagai bagian dari Forum Pembauran Kebangsaan, saya mengecam keras tindakan yang memicu keresahan ini. Saya mendorong aparat hukum bertindak cepat dan tegas agar kepercayaan masyarakat terhadap penegakan hukum tetap terjaga.”ungkap yusron.
Mengenai vidio ini, jelas kadiv investigasi GMBI, bang Zul, kami meminta pihak Sudin pariwisata agar segera melakukan tugas tupoksi nya terkait izin hiburan malam yang selama ini diabaikan,,,apa adanya pembiaran,tutup mata atau kordinasi baik sampai bertahun-tahun tidak ada tindakan dari Sudin tersebut.
“Tapi pihak Sudin malah melontarkan kalimat tidak baik makanya anggota kami terpancing, malah setelah kejadian tersebut anggota kami mendapat tekanan intimidasi sampai terjadi pengeroyokan dari oknum preman,”pungkas Zul via whatsapp, Minggu, 8/12/02024.
(Tim/ade/red).













