MALANG | POROSNUSANTARA.COM – Suasana penuh kehangatan dan keharuan menyelimuti kawasan wisata Kanigoro Park, Desa Kanigoro, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, pada Senin malam (21/7). Sekitar 150 orang menghadiri kegiatan Santunan Anak Yatim Piatu dan Pengajian Umum, yang dikemas dalam nuansa religius dan sarat makna.
Acara ini merupakan inisiatif kolaboratif antara pengelola wisata Kanigoro Park, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Jaya Lestari, tokoh agama, perangkat desa, serta para dermawan. Sebanyak 98 anak yatim piatu hadir menerima santunan, sekaligus mengikuti pengajian yang disampaikan oleh Habib Ahmad Fikri Maulana Aidit, penceramah kondang yang memberikan tausiyah spiritual mendalam.
Menghadirkan Spirit Kepedulian di Ruang Publik
Kegiatan dibuka pukul 19.00 WIB dengan pembacaan basmalah, dilanjutkan sambutan dari perwakilan BUMDes dan pengelola wisata. Khoirul Ulum, Ketua BUMDes Jaya Lestari, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya acara tersebut.
> “Ini bukan sekadar bentuk kepedulian sosial, tapi juga cara kita mempererat silaturahmi dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT,” ujarnya.
Senada, Titis Handayani, selaku pengelola Kanigoro Park, menekankan bahwa wisata tidak hanya soal hiburan, melainkan juga ruang untuk berbagi dan menumbuhkan nilai-nilai kemanusiaan.
> “Kami ingin menjadikan Kanigoro Park bukan hanya tempat rekreasi, tapi juga wadah kegiatan sosial dan keagamaan yang bermanfaat bagi masyarakat luas,” tuturnya.
Tausiyah Menyentuh Hati: Amal dan Kematian Tak Pernah Jauh
Dalam tausiyahnya, Habib Ahmad Fikri Maulana Aidit mengingatkan bahwa amal dan kematian adalah dua hal yang selalu menyertai hidup manusia.
> “Jangan menunggu tua untuk taat, karena kematian tidak pernah menunggu usia,” ujarnya tegas, seraya mengajak jamaah untuk memperbanyak amal sebelum ajal menjemput.
Beliau juga mengutip ayat suci dan hadits Nabi sebagai penguat pesan spiritual, serta menyampaikan bahwa amal jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak yang sholeh adalah warisan terbaik manusia di dunia ini.
Hikmah, Haru, dan Harapan
g Puncak kegiatan diisi dengan penyerahan santunan kepada anak-anak yatim piatu, doa bersama, serta motivasi spiritual yang menggugah hati. Suasana semakin haru saat para peserta mendoakan bersama agar semua pihak yang terlibat mendapatkan balasan terbaik dari Allah SWT.
Acara yang berlangsung hingga pukul 22.10 WIB ini berjalan aman, lancar, dan penuh kehangatan.
Kegiatan Positif di Ruang Wisata
Pemanfaatan Kanigoro Park sebagai tempat kegiatan keagamaan ini menuai apresiasi dari masyarakat. Kegiatan tersebut membuktikan bahwa ruang publik seperti lokasi wisata bisa menjadi sarana edukasi dan spiritual yang inklusif serta penuh manfaat.
Dengan harapan agar kegiatan serupa bisa terus dilaksanakan secara berkelanjutan, acara malam itu ditutup dengan doa penutup dan ramah tamah, meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh peserta.
“Semoga menjadi amal jariyah dan inspirasi bagi daerah lain untuk mengemas kepedulian dalam kegiatan yang bermakna,” pungkas salah satu tokoh masyarakat.





