PEKANBARU | POROSKNUSANTARA.COM
Ketua Parsadaan Anak, Boru, Bere, Raja Siburian (PABORAS) kota Pekanbaru, Mangiman Siburian mengambil langkah cepat dalam menyikapi dampak banjir yang melanda beberapa wilayah di Pekanbaru.
Dalam situasi tersebut, dia meminta agar para ketua Wijk melakukan pendataan dan inventarisir anggota Paboras di wijk masing masing yang kemungkinan terkena dampak banjir.
Setelah mendapatkan data valid, jumlah dan domisili anggota PABORAS yang terkena dampak banjir, Ketua Paboras mengambil langkah sigap kemudian berkoordinasi dengan jajaran Penasehat dan Badan Pengurus untuk menetapkan kebijakan terhadap persoalan anggota yang mengalami kebanjiran. Hal ini bertujuan bahwa organisasi Paboras dipastikan dapat memotivasi, mengayomi dan memberikan bantuan terhadap anggota yang mengalami dampak sosial akibat Force Majeure seperti saat ini.
Setelah melalui berbagai pertimbangan Kamis (03/06/25), Ketua Paboras Kota Pekanbaru, didanpingi, dua orang wakil ketua, Gusdur Siburian, Gunung Siburian, serta bidang Humas dan Litbang, Pantun M siburian, menyalurkan bantuan berupa sembako kepada anggota yang sudah ditetapkan sebagai penerima.
Penyerahan bantuan sembako tersebut menurut, Mangiman Siburian, sebagai bentuk keperdulian Paboras Pekanbaru terhadap anggota, atas dampak sosial akibat banjir yang dialami oleh sebagian anggota PABORAS Pekanbaru.
“Bantuan ini merupakan wujud kepedulian Paboras terhadap anggota yang sedang mengalami kesulitan, kemudian sudah diatur dalam AD/ART, Kami sebagai BPH tentu harus melaksanakan amanat organisasi,” ungkapnya
PABORAS hadir di sini untuk berbagi kasih membantu meringankan beban saudara saudara kami Anggota PABORAS pasca dilanda banjir sejak beberapa hari ini. Sebagai Organisasi besar PABORAS harus memastikan keberadaanya sebagai pengayom bagi setiap anggotanya.
Paboras Pekanbaru juga menyampaikan. ikut prihatin atas peristiwa ini. Semoga mereka tabah menerima cobaan ini.
“Memang bantuan yang kami berikan ini tidaklah seberapa, meski tidak banyak, semoga dapat memberikan manfaat bagi saudara kami yang menerimanya. Kami berharap dan berdoa semoga semua ini cepat berakhir. Sehingga bisa kembali pada kehidupan dan aktivitas yang normal” ujar Mangiman.
Hal senada disampaikan oleh wakil ketua Paboras Pekanbaru, yang akrab disapa Gusdur, ini. Gusdur mengatakan, “Distribusi bantuan sembako tersebut difokuskan pada tiga titik yang memang sudah mengalami kondisi cukup parah.
“Ada tiga titik yang menjadi fokus kami dalam pendistribusian bantuan sembako ini, yang pertama ujar Gusdur, ada di Rintis, Palas, dan Rumbai dimana diwilayah tersebut adalah wilayah paling parah dan rawan, banyak anggota PABORAS yang bermukim disana, dan kondisinya sudah cukup parah.,” kara Gusdur.
Dari pengamatan kami, sambungya, di Rintis, tepanya di jalan AMD, ketinggian air sudah mencapai sepinggang orang dewasa . Sudah bayak keluarga yang meninggalkan rumahnya dan mengungsi ke tempat saudara atau kerabat ” ujar Gusdur
“Dari tiga wilayah penyaluran bantuan ini, kami awali dari Rintis, karena dari tiga Wilayah fokus kami, di Rintislah anggota PABORAS yang paling banyak terkena dampak banjir itu yaitu 11 Kepala Keluaga. Di Palas empat KK dan Rumbai 3 KK, jadi total semua di tiga wilayah itu ada 18 Kk Setelah selesai dari Rintis, kami lanjutkan ke Palas,” ucapnya.
Pada saat menuju ke palas, lanjutnya, kami terjebak macet dan antrian kendaraan yang cukup panjang lebih dari satu jam kami terjebak dalam keadaan antrian yang melelahkan. Menjelang pukul 19.00.Wib, kami baru tiba dirumah kelurga Pasaribu, selaku ketua Wijk Palas, dan ternyata kami sudah ditunggu disana, lalu kemudian menyerahkan bantuan sembako tersebut kepada keluarga yang terkena banjir itu.
Di sana kami mendapati fakta bahwa keluarga anggota Paboras yang bermukim diwilayah Perumahan Witayu sudah meninggalkan rumahnya, karena ketinggian air sudah mencapai leher orang dewasa. Barang- barang tak ada lagi yang bisa diselamatkan. Bahkan mereka harus mengungsi ketempat keluarga.
Kemudian, lanjut Gusdur, pada pukul 20.00 Wib, ketika kami akan ke Rumbai, tepatnya dijalan Nelayan, kami mendapati Informasi bahwa jalan tersebut sudah tidak bisa lagi dilalui, air sungai sudah merambat menerjang masuk dengan derasnya menutupi badan jalan. Lampu – lampu, juga sudah dipadamkan, sehingga menorehkan pemandangan yang gelap dan horor,
“Mungkin takut ada yang kesetrum iya. Tapi puji Tuhanlah, meski keadaan begitu sulit, karena didorong semangat persaudaraan dan kasih, bantuan dapat kami serahkan dan sudah sampai kepada keluarga, ” jelas Gusdur kepada Poros Nusantara.com usai penyerahan bantuan tersebut.
Gusdur menyampaikan, bahwa bantuan sembako yang diberikan tersebut merupakan program sosial yang sudah terencana, dan sudah ditetapkan oleh PABORAS Pekanbaru, sebagai salah satu bagian dari Program kerja yang harus dilaksanakan.
“Dengan demikian PABORAS dapat memberi manfaat dan menjadi Penyalur berkat bagi semua anggota maupun manusia lainya di sekitar kita,” ujar Gusdur mengakhiri.
Pantauan Poros Nusantata di lapangan, sebaran banjir semakin meluas, di berbagai tempat. Ada tiga titik yang menjadi zona extrim, yaitu, Jalan Nelayan, Rumbai, jalan Yossudarso, Parit Belanda,Perumahan Witayu, jalan AMD Rintis dan tempat- tempat lainnya.( tun)













