banner 728x250

Pagelaran Wayang Kulit Meriahkan Tradisi Bersih Desa di Bandungrejo Bantur, Bupati Malang Hadir Langsung

BANTUR | POROSNUSANTARA.COM – Suasana penuh kearifan lokal menyelimuti Halaman Balai Desa Bandungrejo, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, pada Minggu malam (27/7/2025). Ribuan warga memadati lokasi untuk menyaksikan Pagelaran Wayang Kulit dalam rangka Bersih Desa, sebagai bentuk pelestarian budaya sekaligus ungkapan rasa syukur masyarakat Desa Bandungrejo.

 

Kegiatan tersebut menghadirkan dalang kondang Ki Minto Darsono dan Ki Thathit Kusuma Wibhatsuh, dengan bintang tamu pelawak Jawa Timur Cak Dodok dan Cak Komet, yang sukses menghibur warga hingga larut malam. Adapun lakon yang diangkat kali ini adalah “Wahyu Cakraningrat”, sebuah kisah sarat nilai kepemimpinan dan kebijaksanaan.

Hadir langsung dalam acara tersebut, Bupati Malang  Drs.H.Sanusi, M.M, yang juga turut menyerahkan wayang secara simbolis kepada dalang sebagai tanda dimulainya pagelaran. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi atas pelestarian tradisi dan semangat gotong royong masyarakat Bandungrejo.

 

> “Bersih Desa bukan hanya ritual budaya, tapi juga momentum mempererat persatuan dan menguatkan nilai-nilai kearifan lokal. Saya bangga masyarakat Bandungrejo terus melestarikan warisan leluhur ini,” ujar Bupati Sanusi.

 

Turut hadir dalam kegiatan ini:

Camat Bantur, Bayu Jatmiko, S.ST

Kapolsek Bantur, AKP Totok Suprapto, S.H., M.H

Danpuslatpur 4 Purboyo, diwakili Kapten Mar Andi Basori Yusuf

Danramil 0818/12 Bantur, diwakili Babinsa Serka Eddy Waluyo S.

Kepala Desa Bandungrejo, Marlin, beserta para kepala desa se-Kecamatan Bantur

Tokoh agama, tokoh adat, serta masyarakat umum dari berbagai penjuru desa.

 

Kegiatan diawali dengan pembukaan dan sambutan dari ketua panitia, Kepala Desa Bandungrejo, serta Bupati Malang. Kemudian dilanjutkan penyerahan wayang dari Bupati kepada dalang, dilanjutkan dengan pentas wayang kulit yang berlangsung meriah hingga dini hari.

 

Pagelaran ini menjadi bukti bahwa budaya tradisional masih sangat hidup di tengah masyarakat dan menjadi kekuatan sosial yang mempererat kebersamaan serta identitas lokal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *