banner 728x250

Prof. DR. KH. Nasaruddin Umar, MA Terima Muhammad Qasim di Masjid Istiqlal, Ini tanggapan dari ketua Majelis GAZA

POROSNUSANTARA.COM, JAKARTA –

Kedatangan Muhammad Qasim, salah satu tokoh Islam yang kini cukup hangat diperbincangkan di dunia, secara mengejutkan datang ke Indonesia. Jumat, 27 Juni 2025.

Diterima oleh Prof. DR. KH. Nasarudiin Umar, MA, di Masjid Istiqlal, Muhammad Qasim luput dari mata Media Indonesia, sehingga tidak banyak yang tahu dan membaca keberadaannya di Indonesia.

Terlepas dari hal tersebut, kedatangan Muhammad Qasim ditanggapi langsung oleh Ketua Majelis Gerakan Akhir Zaman (GAZA), Raden Diki Chandra Purnama.

Raden Diki Chandra (Berkopiah Putih) bersama Prof. DR. Nasaruddin Umar, MA (Menteri Agama RI) dalam sebuah Diskusi Internasional beberapa waktu lalu

“Menteri agama saat ini (Prof. DR. KH. Nasaruddin Umar, MA) adalah tokoh atau pejabat yang pernah membahas Panjang lebar tentang Mubasyirat, di masjid istiqlal, maka setelah itu, saya terpikir, kalau tidak GAZA yang akan berhasil bertemu, atau Muhammad Qasim sendiri. Setidak-tidaknya GAZA harus berhasil mendatangkan tokoh berpengaruh, sebagai pengesaha
n sosial (social endorsement), Kenapa? Karena ini menjadi salah satu kunci untuk menuju takdirnya semua pihak,” ungkapnya kepada awak media via Whatsapp.

“Pertemuan antara Muhammad Qasim dan KH. Nasaruddin Umar di Masjid Istiqlal, dapat diartikan bahwa; Pertama, Menunjukkan bahwa narasi atau dakwahnya mulai diterima oleh sebagian pihak resmi di Indonesia, Kedua, Membuka peluang lebih besar untuk dikenal oleh masyarakat luas, termasuk kalangan pesantren, birokrat, bahkan mungkin TNI, Ketiga, Sebagai langkah “pengesahan sosial” (social endorsement), meski belum tentu pengesahan keagamaan, Keempat, GAZA di diterima Ketua PBNU periode sebelumnya (Ormas), bahkan beliau bersedia berdialog yang disiarkan secara luas, Kelima, Qasim di diterima pejabat negara, dan Keenam, GAZA lebih leluasa untuk menyampaikan hal ini ke semua petinggi,” lanjutnya.

Siapakah Muhammad Qasim ?

Muhammad Qasim ibn Abd al-Karim lahir pada 5
Juli 1976 di Lahore, Punjab, Pakistan, dalam sebuah keluarga dari keturunan Sayyid Qureshi. Memiliki tinggi badan 173 cm dan memiliki pembawaan yang tenang. Beliau mempunyai dahi yang lebar, alis yang tajam, hidung yang mancung, dan terdapat tahi lalat di pipinya. Menurut biografi dirinya, Qasim sering bermain dengan mainan yang bertuliskan nama Allah dan Nabi Muhammad, yang menunjukkan kecintaan dan keterikatan beliau kepada Allah dan Rasulullah sejak kecil.

Mimpi dan ramalan

Sebelum usia 17 tahun, Qasim mengatakan bahwa ia telah melihat beberapa mimpi penting. Setelah usia 17 tahun, ia mengaku telah bertemu Allah di balik tabir dan mulai menerima banyak mimpi yang bernuansa keagamaan.

Qasim mulai membagikan mimpinya pada tahun 2014. Awalnya, ia tidak ingin membagikan mimpi-mimpi tersebut, tetapi ia mengaku bahwa Allah dan Nabi Muhammad memerintahkannya dalam mimpi untuk menyebarkannya. Setelah mulai membagikan mimpinya, ia sering menghadapi berbagai cobaan dan kesulitan, yang membuatnya sempat berhenti.

Namun, ia menyatakan bahwa Nabi Muhammad kembali muncul dalam mimpinya dan memerintahkannya untuk melanjutkan penyebaran mimpi-mimpi tersebut. Qasim menegaskan bahwa hanya Allah yang akan mewujudkan mimpi-mimpi itu dan menjadi Pembela kebenarannya. Ia juga menekankan bahwa siapa pun yang berbohong atas nama Allah atau Rasulullah akan dilaknat oleh Allah. Awalnya ia hampir tidak mendapat perhatian, namun kemudian menjadi semakin dikenal. Ia mengklaim bahwa Allah memberitahunya bahwa ia akan memimpin umat Muslim melawan kekuatan kejahatan.

Mimpinya mencakup perang antara India dan Pakistan, kehancuran Turki dan Arab Saudi, serta Perang Dunia Ketiga, yang disebut akan terjadi saat Qasim muncul untuk menyelamatkan dunia. Namun, mimpi-mimpi tersebut menjadi kontroversial di kalangan Muslim ortodoks Pakistan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *