TAPANULI TENGAH | POROSNUSANTARA.COM Dalam upaya memperkuat sektor pertanian pangan berkelanjutan di Tapanuli Tengah, komunitas petani setempat bersama para pemuda milenial terus menjalin sinergi yang positif. Salah satu langkah konkret yang diambil adalah kolaborasi antara Soeandi Malik, tokoh pemuda literasi Sumatera Utara yang juga aktif di BEM Nusantara Sumut, dengan DPD Tani Merdeka Indonesia (TMI) Tapanuli Tengah, Sabtu 08/02/25.
Dalam sebuah pertemuan hangat, Soeandi berdiskusi langsung dengan Sekretaris DPD TMI Tapanuli Tengah, Julius Waruwu, serta Penasehat DPD TMI, Rudy Sarumpaet. Diskusi ini membahas berbagai peluang dan tantangan dalam mengembangkan pertanian berkelanjutan, terutama di tengah dinamika perubahan zaman dan tantangan global di sektor pangan.
Soeandi Malik mengusulkan konsep Pangan Milenial, sebuah inisiatif yang bertujuan untuk mendorong generasi muda agar lebih aktif dalam dunia pertanian. Dengan pendekatan inovatif, pemanfaatan teknologi, serta semangat gotong royong, konsep ini diharapkan mampu meningkatkan ketahanan pangan sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat.
Lebih dari sekadar ide, Soeandi juga terjun langsung ke lapangan untuk berdialog dengan para petani dan masyarakat sekitar. Dukungan yang diberikan oleh komunitas petani lokal menunjukkan bahwa kolaborasi antara generasi muda dan petani berpengalaman dapat menciptakan solusi nyata bagi keberlanjutan pertanian di daerah ini.
Julius Waruwu menekankan bahwa pertanian bukan hanya tentang produksi, tetapi juga tentang membangun ekosistem yang mampu menopang kesejahteraan masyarakat. “Kami sangat menyambut baik gagasan yang dibawa oleh anak-anak muda seperti Soeandi. Dengan kerja sama yang kuat, pertanian di Tapanuli Tengah bisa berkembang lebih maju dan mandiri,” ujarnya.
Sementara itu, Rudy Sarumpaet menambahkan bahwa inovasi dalam sektor pertanian sangat diperlukan untuk menjawab tantangan zaman. “Dengan semangat kolaborasi, kita bisa menciptakan sistem pertanian yang lebih efisien dan berkelanjutan. Kami berharap semakin banyak generasi muda yang ikut terlibat dalam dunia pertanian,” katanya.
Ansariadi Harahap, selaku Kabid Antar Lembaga DPD Tani Merdeka Indonesia, juga turut memberikan dukungan terhadap program ini. Menurutnya, kolaborasi lintas sektor sangat penting untuk memastikan pertanian berkelanjutan dapat terwujud.
“Kemitraan antara petani, akademisi, pemerintah, dan pemuda adalah kunci keberhasilan dalam menciptakan ekosistem pertanian yang lebih kuat. Kami siap membantu menjembatani kerja sama dengan berbagai pihak untuk mendukung inisiatif ini,” ungkapnya.
Ke depan, kolaborasi ini akan terus dikembangkan dengan berbagai program konkret, termasuk pelatihan pertanian modern, pendampingan usaha tani, hingga pengembangan produk pangan lokal yang memiliki nilai jual tinggi.
Sebagai putra daerah kabupaten Tapanuli Tengah Sumatera Utara, Soeandi Malik juga mengajak seluruh pemuda, khususnya di Kabupaten Tapanuli Tengah, untuk bersama-sama menciptakan Program Swadaya Pangan Milenial. Inisiatif ini bertujuan untuk mendukung ketahanan pangan yang berbasis kemandirian dan inovasi. Menurutnya, keterlibatan anak muda dalam sektor pertanian harus menjadi gerakan bersama, minimal di wilayah Sumatera Utara, agar pertanian tidak hanya menjadi warisan masa lalu, tetapi juga peluang masa depan yang menjanjikan.
Sebagai bagian dari langkah strategis ini, DPD Tani Merdeka Indonesia Tapanuli Tengah bersama Soeandi Malik mengajak seluruh masyarakat, khususnya rekan-rekan milenial di Kabupaten Tapanuli Tengah, untuk ikut serta dalam diskusi dan aksi nyata menciptakan Swadaya Pangan Milenial. Program ini diharapkan dapat menjadi bagian dari upaya bersama mendukung program pemerintah dalam menciptakan ketahanan pangan berbasis kemandirian.
Dengan semakin banyaknya generasi muda yang terlibat, pertanian di Tapanuli Tengah bisa menjadi sektor yang lebih modern, produktif, dan berdaya saing. Melalui diskusi, inovasi, dan kerja sama lintas generasi, kita dapat membangun sistem pertanian yang berkelanjutan dan mampu menjadi tulang punggung perekonomian lokal. Mari bersama-sama menjadi bagian dari perubahan untuk mewujudkan masa depan pangan yang lebih baik!
(Pratama).













