Bandung Barat|POROSNUSNTARA.COM – 7 Juli 2025 Ironi sistem pelayanan kesehatan kembali terungkap. Seorang warga dari Desa Dengkeng, Kabupaten Bandung Barat, harus melalui perjuangan melelahkan dan menyedihkan hanya untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit. Penderita penyakit jantung ini berangkat sejak pagi hari demi mendapat perawatan intensif, namun kenyataan berkata lain: tiga rumah sakit di wilayah Bandung
 Barat menyatakan kamar rawat inap penuh.
Perjuangan dimulai dari RSUD Cililin, tempat pertama yang dit
 uju. Setelah masuk melalui IGD dan menjalani pemeriksaan awal, keluarga pasien diberi kabar bahwa seluruh kamar rawat inap telah penuh. Pihak rumah sakit lalu menyarankan rujukan ke RS Karisma di Cimareme, namun lagi-lagi hasilnya nihil — kamar rawat inap penuh.
Masih belum menyerah, pihak keluarga mencoba ke RS Dustira di Cimahi, namun hingga malam hari pun tak kunjung mendapatkan kamar. Pasien dengan kondisi jantung kronis ini terus menunggu tanpa kepastian, dalam kondisi lemah dan sangat membutuhkan tindakan medis lanjutan.
Yang lebih menyedihkan, pasien ini tidak menggunakan BPJS dan siap membayar biaya rumah sakit secara pribadi, namun tetap kesulitan mendapatkan kamar. Hal ini menimbulkan pertanyaan serius mengenai daya tampung dan sistem distribusi pasien di rumah sakit wilayah Bandung Barat.
“Sungguh miris, sudah bukan soal pakai BPJS atau bayar sendiri. Ternyata mendapatkan kamar untuk pasien gawat pun sulit,” ujar salah satu keluarga pasien dengan nada kecewa.
Akhirnya, setelah berjam-jam dalam ketidakpastian dan bolak-balik rumah sakit, pada malam hari keluarga mendapatkan kabar bahwa di RSUD Cililin kembali tersedia kamar kelas 2 yang kosong. Pasien pun segera dibawa kembali ke sana untuk mendapatkan perawatan.
Kisah ini menjadi potret nyata betapa krisis ketersediaan kamar rawat inap masih menjadi masalah serius, terlebih untuk pasien dengan kondisi darurat. Perlu adanya perhatian dari pihak terkait agar tragedi seperti ini tidak terus terulang, mengingat kesehatan adalah hak dasar setiap warga negara.
(Red)



 
							
