DEPOK | POROSNUSANTARA.COM – Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) adakan seminar Adiksi Game dan Adiksi Pornografi. Adapun acara berlangsung dua hari, dimulai dari hari Senin tanggal 30 Oktober sampai dengan hari Selasa tanggal 31 Oktober 2023 bertempat di SMAN 14 dan SMPN 5 di Jl. Mandar No. 30 Beji. Kecamatan Beji. Kota Depok. Jawa Barat. Selasa 31 Oktober 2023.
Dalam acara tersebut turut hadir para Narasumber dari FKUI diantaranya:
1.Adiksi Game-dr. Heni Pristiwa Oktaviani
2. Adiksi Pornografi-dr.Noryanto Ikhromi
3.Cara belajar yang baik-Dr.dr.Yetty Ramli,Sp.S(K)
4.Terapi SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique)-Rian Subakti STHT.
Menurut Dr.dr.Yetty Ramli Sp.S(K), saat ini Indonesia termasuk salah satu negara tertinggi dimana kecanduan gadget baik gaming (permainan) maupun pornografi.
Dibandingkan Korea yang hanya 12 persen, Indonesia sudah melampaui 14,2 persen yang sudah terpapar akan kecanduan gadget.
Sementara penggunaan gadget yang berlebihan akan membawa dampak buruk bagi perkembangan sosial anak dan remaja termasuk gangguan emosi dan perilaku.”tutur Yetty Ramli.
Melihat kondisi itu Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia RSCM Departemen Neurologi, untuk pertama kalinya mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat terutama pada pada sekolah SMP dan SMA terkait permasalahan tersebut.
Target wilayah Depok dipilih pertama karena selain berdekatan dengan kampus Universitas Indonesia juga juga menjadi sumbangsih untuk warga Depok.
dr Yetty Ramli Spesialis Neurologi RSCM dan Konsultan Saraf Anak berkesempatan mengadakan “Doctor Goes To School” di SMPN 05 Depok dan SMAN 14 Depok.
“Kegiatan ini dilakukan agar anak-anak tidak lagi kecanduan gaming dan pornografi, dan kenapa di pilih SMPN 05 Depok dan SMAN 14 Depok selain dikarenakan yang terdekat dari UI kami ingin mulai berkontribusi dari yang terdekat, juga karena hasil survey dari 900 quesioner yang dibagikan hampir 14 persen dari Siswa dan Siswi nya kecanduan gaming dan pornografi” ujar Dr Yetty.
“Apalagi mulai dari era pandemi banyak murid-murid memerlukan gadget untuk belajar, dan akhirnya keterusan menjadikan gadget untuk bermain dan juga mirisnya menjurus ke arah konten-konten pornografi”, tambah Dr.dr.Yetty.
Rencananya ini menjadi kegiatan rutin, supaya antara siswa, orang tua dan guru dapat melakukan pemantauan rutin dampak negatif dari kecanduan gadget. Selain tatap muka dengan para murid, juga dilakukan webinar secara daring agar lebih memahami sebagai role model bagi anak-anaknya.
Dadang Haerudin, Mpd, Wakil Bidang Humas SMPN 5 Depok menambahkan, “Acara “Doctor Goes To School” ini sangat bermanfaat karena memang saat ini kecenderungan anak sekolah tidak bisa lepas dari gadget memang sudah di tingkat yang memprihatinkan, dan sangat diperlukan untuk lebih bijak anak-anak dalam menggunakan gadget.
“Himbauan dan harapan saya kepada seluruh orang tua dari siswa dan siswi saya diharapkan bisa bekerjasama dengan kami selaku guru untuk mengawasi anak-anaknya diluar sekolah, karena kalau anak-anak di sekolah itu tanggung jawab dari kami para guru-guru, namun saat diluar sekolah itu adalah tanggung jawab orang tua dari anak-anak tersebut.”tutup Dadang di depan para awak media.
(Maya)