banner 728x250

PROSES AUTOPHAGI dan AUTOLISIS DALAM PUASA

Avatar photo

Yoshinori Ohsumi bekerja di Institut Teknologi Tokyo sejak 2009. (Foto:bbcnews).

JAKARTA | POROSNUSANTARA.COM – Konsep AUTOPHAGI  adalah membuat tubuh lapar. Ketika tubuh seseorang lapar, maka sel-sel tubuhnya pun ikut lapar.
Sel-sel yang lapar ini akan memakan sel-sel dirinya yang sudah tidak beguna lagi atau sel-sel yang telah rusak atau sel mati, agar tidak menjadi sampah dalam tubuh.
Dengan demikian sel-sel mati ini tidak akan menghasilkan sesuatu yang bisa membahayakan tubuh. Jadi, tubuh orang yang berpuasa akan membersihkan dirinya sendiri!!!.

Ilmuwan bernama Yoshinori Ohsumi ini telah membuktikan dan menemukan bahwa ketika seseorang lapar (PUASA) dalam jangka waktu tidak kurang dari 8 jam dan tidak lebih dari 16 jam, maka tubuh akan membentuk protein khusus di seluruh tubuh yang disebut autophagisom

Autophagisom tersebut bisa dianalogkan sebagai suatu sapu raksasa yang mengumpulkan sel-sel mati yang tidak berguna dan bisa membahayakan tubuh untuk dikeluarkan.

Sel-sel mati ini banyak dihasilkan oleh sel kanker dan sel berbentuk kuman (virus atau bakteri) penyebab penyakit.

Baca Juga :  Polsek Singingi Hilir Buka Puasa Bersama Keluarga Besar dan Santri Ponpes Al-Minhaj

Protein Autophagisom tersebut menghancurkan dan memakan sel-sel berbahaya tersebut, lalu mengeluarkannya.

Sebagai kesimpulan dari riset ini, dokter Yoshinori Ohsumi menyarankan agar seseorang bisa menjalani praktek melaparkan diri (PUASA) dua atau tiga kali dalam seminggu.

Penelitian ini telah memenangkan penghargaan NOBEL KEDOKTERAN kepada dokter Yoshinori Ohsumi atas riset yang ia namakan  AUTOPHAGI.

Bagi Muslim, disunnahkan puasa Senin dan Kamis, dan diwajibkan bagi yang berpuasa selama 1 bulan di Bulan Romadhon…

Artinya bahwa konsep AUTOPHAGI sesungguhnya sudah disarankan sejak 15 abad yang lalu oleh  Rasulullah SAW
tinggal mempraktekkannya dengan tata cara puasa yang benar.

Selain hal di atas tadi itu, juga terjadi AUTOLISIS

Jangan kaget ya.. pada jam 12 s/d 18 kita akan merasa lemas.

Bersyukurlah, karena berarti akan dimulai satu proses yang sangat bermanfaat untuk tubuh kita.

Baca Juga :  Jabatan Hakim, Bekerja dalam Kesunyian

Proses itu adalah AUTOLISIS.

Autolisis adalah proses pembuangan sel-sel yang mati atau rusak di dalam tubuh kita.*

Bayangkan..
Kalau kita lagi gak puasa..
Organ pencernaan kita hampir ga pernah berhenti bekerja.
Setiap kita makan, butuh +-8 jam organ pencernaan kita bekerja.

Jam 7 sarapan pagi, maka jam 15 organ baru selesai bekerja, eh jam 12 kita sudah makan lagi.

Dari jam 12 harusnya selesai jam 20, kita makan lagi jam 19. Belum lagi kalo jam 23-nya ngemil/makan mie tektek/nasi goreng.

Kalau tubuh kita bisa ngomong..
mungkin dia akan bilang..
Boss saya resign aja yaa.

Nah,
pas kita puasa..
Sahur jam 4, organ bekerja sampai jam 12.

Jam 12 s/d jam 18, organ kita nganggur gak ada kerjaan. 6 jam lhoo..
Lumayan tuh.

Ibarat ibu-ibu di rumah..
Kalau lagi gak ada kerjaan, kan suka beres-beres rumah, rapi-rapi, bersih-bersih, buang barang-barang yang gak kepake.

Baca Juga :  Kapolda Jawa Timur Gelar Buka Puasa Bersama Media Jelang Purna Tugas

Nah sama, organ kita kalau lagi gak ada kerjaan, mereka akan melakukan bersih-bersih tubuh, inilah Autolisis.

Inilah kenapa puasa itu sehat, bahkan Insya Allah bisa ngobatin banyak penyakit. Maag, diabet, ginjal, bahkan kanker.

Makin banyak puasa.
Makin bersih tubuh kita..
Makin sehat kita.
Insya Alloh

Versi originalnya, cek di https://www.nobelprize.org/prizes/medicine/2016/press-release/)

*Yoshinori Ohsumi adalah seorang ilmuwan biologi sel dan profesor di Tokyo Institute of Technology. Ia menerima Penghargaan Kyoto untuk Sains Dasar pada tahun 2012, Nobel Fisiologi atau Kedokteran pada … Wikipedia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *