JAKARTA | POROSNUSANTARA.COM Dinas Pendidikan DKI Jakarta menyebut program Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi siswa baru tahun pelajaran 2024/2025 sebagai implementasi dari kurikulum Merdeka Belajar untuk membentuk karakter profil pelajar Pancasila.
“MPLS adalah kegiatan pertama masuk sekolah untuk pengenalan program, sarana dan prasarana sekolah cara belajar mengajar, penanaman konsep, pengenalan diri dan pembinaan awal kultur atau budaya sekolah”, ujar Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Purwosusilo saat di hubungi, Senin (8/7/2024).
Dikatakan Purwosusilo, MPLS bagi siswa baru untuk transisi PAUD, TK kelas SD, SMP, SMA/SMK dilaksanakan untuk proses pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
Selama pelaksanaan pengenalan lingkungan sekolah bagi siswa baru kata dia harus bersifat edukatif dan kreatif.
“Kegiatan pertama yang dilakukan siswa ketika memasuki sekolah guna untuk pengenalan program sarana dan prasarana sekolah, cara belajar dan penanaman konsep pengenalan diri dan pembinaan awal kultur sekolah “, ujarnya.
Ia berpesan selama kegiatan MPLS siswa baru di semua satuan pendidikan harus dilaksanakan sesuai jadwal yang diatur sekolah.
Ditempat yang berbeda, Kepala Sekolah SD Sunter Jaya 07, Widiyanto mengatakan, dirinya berharap dengan adanya MPLS ini, dapat menjadi pembuka motivasi ruang belajar yang sehat. Yang dapat menumbukan kreatifitas anak sebagai awal pengenalan lingkungan.
Dirinya juga berpesan, selama kegiatan MPLS siswa baru khususnya di SD Sunter Jaya 07 diharapkan untuk tidak melakukan kekerasan dalam bentuk apapun khususnya kepada peserta didik baru.
“jalani MPLS sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku untuk semua tingkatan satuan pendidikan”, jelasnya.
Untuk para siswa yang naik kelas atau naik ke tingkat sekolah dasar, diharapkan dapat lebih menumbuhkan sikap pribadi yang lebih baik lagi. Tentu dapat menjadi contoh untuk adik-adiknya yang baru masuk sekolah.
Dan untuk siswa-siswi baru, kami harapkan dapat bersosialisasi dengan lingkungan sekolah, maupun tata letak ruang sekolah yang ada. Jadikan kurikulum merdeka ini, menjadi motivasi lebih bersemangatnya praktek belajar mengajar di seluruh satuan sekolah pendidikan.
(erfan).