SOSIAL  

Nama Baik Kades Glagga Merasa Dicemarkan Atas Viral Warganya Di Tiktok

Avatar photo

 

Bangkalan | Porosnusantara.com – Menanggapi atas beredarnya di medso, di Tiktok akun @nurbilly 02 milik Nurhasanah menjadi sorotan dan perhatian serius dari ribuan Natizen menjadi empati belas kasian terhadap nenek Suna yang hidup sebatangkara tinggal sendirian di gubuk reot yang mengandalkan bantuan makanan dari warga masyarakat setempat untuk bertahan hidup sehari harinya.

Seorang nenek yang bernama Suna berusia sekitar 80 tahun  hidup sebatangkara sudah puluhan tahun.  Saat ini kondisi Suna, sakit-sakitan karena kurangnya asupan gizi. Suna. tinggal di Gubuk reot bocor dan tidak layak huni tepatnya di dusun Laok Gunung Desa Glagga Kec Arosbaya, Kab Bangkalan Madura, Jawa Timur.

Atas kejadian tersebut Mustaan sebagai pemilik juga pimred  media dettiknews.com dan media Koranjayapos.com menghubungi Nurhasanah lewat telepon (tlp) selulernya mengatakan,

“Saya merasa terkesan diintimidasi dan dapat teguran dari staf kepala desa (kades)  inisial S mengatakan, Vidio yang beredar di Tiktok dihapus karena banyak yang komen takut menyangkut masalah nama kades Glagga. Bahkan iparnya S inisial Halimah menyebar di chatnya yang beredar dimedsos , ”Nurhasanah hati hati penjara akan menantinya, Bahkan anaknya Kades Glagga inisial A mengatakan, “Kok dibiarin ama suaminya, kok tidak dilarang,  suaminya kan BPD Glagga. ujar inisial A, diungkap.Nurhasanah, Senin, 2/10/2023.

Nurhasanah menjelaskan secara detil dan transparan, “Memang saya yang mengunggah ditiktok pak karena saya merasa belas kasihan terhadap keberlangsungan Hidup nenek Suna sebatangkara pak, dan tidak ada maksud dan tujuan untuk menjatuhkan kepala Desa dan staf desa Glagga, Bahkan ada yang komen di Tiktok, saya jawab kalo bantuan dari kades untuk nenek Suna tidak kurang kurang pak tu faktanya di Tiktok, seharusnya P, kades berterima kasih terhadap saya karena ada warganya yang perduli, ini malah sebaliknya kok Saya dituduh mengambil uang PKH nya Suna,” terang Nurhasanah.

Atas kejadian tersebut kepala Desa (Kades) Glagga H Jakfar Amin kirim Link berita ke Mustaan berjudul ”Miris, di Bangkalan ada Nenek Hidup Sebatangkara, Sakit-sakitan, Tempat tinggal Memprihatinkan.

Baca Juga :  Warga RW 02 Papanggo Jakarta Utara Gelar Pemilihan Ketua RW

Apa betul itu pak Mus? Terang kades, Mus menjawabnya, tergantung Kades Mau menyikapinya seperti apa?Jawab Mus.

Ahirnya Kades Glagga H.Jakfar Amin menghubungi Mustaan lewat tlp Whatsapp mengatakan,

“Saya merasa keberatan atas beredarnya Vidio Tiktok yang diunggah Nurhasanah pak Mus, saya sebagai Kades dan staf Kades merasa nama baik dicemarkan pak, kamu kan orang ngerti Hukum gimana pak?,” terang kades

Mus menjawab saya sebelumnya sudah tlp langsung ke Nurhasanah, masalah vidio beredar di Tiktok, tinggal dibicarakan baik-baik dengan Nur bisa dihapus kok, Kades kalo menyelesaikan masalah harus pakai kepala dingin namun kalo ini mau diperpanjang oleh Kades silahkan laporan ke Kepolisian atas perbuatan tidak menyenangkan atau UUD ITE, tapi tidak nyambung karena faktanya jelas nenek Sunah hidup sendiri sebatangkara, jawab Mus

Kades Glagga Jakfar menuduh semua penyebab kesalahan Nur, dan kades menuduh,

“Nurhasanah yang mengambil uang PKH Nenek Suna berbulan bulan untuk kepentingan pribadinya, saksinya banyak sudah jelas pak,” terang kades.

Saya, lanjut Kades, merasa keberatan,  Nurhasanah ini sudah ada upaya untuk menjatuhkan saya pak,dia yang mengambil uang PKH dia viralin ditiktok bagaimana menurut kamu pak, itu terserah kamu pak Mus.

“Mau dihapus berita apa bikinin berita sanggahan agar nama baik saya tidak dicemarkan sebagai Kades karena banyak orang yang tidak senang untuk menjatuhkan saya, terang H Jakfar Amin, 3/10/2023, jam 17.30.

Tuduhan Kades tersebut tidak benar, tanpa diawali klarifikasi terlebih dahulu kepada Nurhasanah dan tetangganya Nenek Suna Inisial R.

Faktanya di lapangan sesuai pengakuaan R, “Uang PKH setiap keluar, yang mengambil R tapi saya nyuruh Nur, untuk mengambil ke ATM, dan Nur saya berikan uang bensin sebesar Rp dua puluh ribu (20.000) jadi kemaren ATM-nya saya ambil di dalam lemari, sekarang saya kasih ke Nurhasanah, jadi tuduhan kades terhadap Nurhasanah tidak benar,” jelas.R.

Tuduhan Kades tersebut kurang bijaksana, tidak profesional dalam menyelesaikan masalah warganya, wajar dia lagi emosi.9dia bukan latar belakang akademisi. Mus merasa tertekan oleh kades dan saya memberikan akses terhadap kades untuk membuat Laporan di Kantor Polsek Arosbaya maupun di Polres Bangkalan pintu selalu terbuka 24 jam kusus buat P kades Glagga.kita buktikan proses hukum nanti dikepolisian.

Baca Juga :  Paguyuban Perantau Jawa Tengah (PPJT) Gelar Rakernas di Jakarta

Padahal masalah ini sangat spele kenapa kok tidak diselesaikan lewat musyawaroh dan klarifikasi terlebih dahulu dengan cara baik. Karena kades bukan Jaksa, bukan Hakim kok menjastis dan menghakimi orang bersalah? Padahal kades Glagga ini banyak PR yang harus diselesaikan untuk kemajuan Desa Glagga, untuk meningkatkan perekonomian berkembang lebih baik lagi.Karena anggaran Dana Desa (ADD) Glagga terbesar se Kecamatan Arosbaya Pertahunnya Sekitar Rp 1.416.789.000. karena pemakaian ADD Desa Glagga selama ini diduga masih amburadul tidak sesuai Spefikasi tidak sesuai SPJ. Karena setiap pemakaian anggaran ADD Desa Glagga tidak pernah melibatkan tokoh agama,tokoh masyarakat,aparat penegak Hukum, apel, BPD bahkan pembentukan pemerintahan staf desa Glagga, kades tidak pernah mengadakan masyawaroh terlebih dahulu, siapa calon kandidatnya stafnya yang terbaik seharunya di kembalikan terhadap masyarakat untuk memilihnya, karena faktanya dilapangan staf kades yang di pilih orang dekatnya kades sendiri. Bahkan pungsinya Apel dan BPD tidak mengerti fungsinya apa apa dan tugas pokonya apa.hanya cuma makan gaji buta.

Pertanyaan pimred dettiknews.com”
1 pemakaian ADD Desa Glagga tahap pertama 2023 sudah terealisasi apa belum?….Dan buktinya mana proyeknya di Dusun mana tapi tidak terjawab terpotong sinyal langsung tlp seluler Kades ditutup.

2 pertanyaan, masalah Bedah Rumah sesuai data yang ditandatangani nenek Suna, tapi dialihkan Bedah Rumah ke Rumah Rohati?…. Kades menjawabnya karena nenek suna sudah tua dan tidak mau rumahnya dibangun terang kades, kades diduga mencari pembenaran diri, Padahal menurut nenek Suna mengatakan kapan Rumah Saya Mau di bangun katanya saya dapat bedah Rumah gratis, jadi Kalo saya punya Rumah tidur tidak kehujanan lagi, katanya Bedah rumah Saya dipindahin ke Rumah Rohati tapi Saya tidur kok di usir terang nenek Suna.

Baca Juga : 

Rohati membenarkan Bedah Rumah seharusnya yang dibangun Rumah suna, tapi staf kades diberikan kesaya katanya biayanya Rp 20 juta, tapi Saya kasih 5 ratus ribu buat biaya ngupi tukang terang Rohati sambil ketakutan dengan suara gumetar.

3 pertanyaan Masalah Galian C sudah di masuk ke BUMDES kenapa masyarakat setempat di Kmp Laok Gunung tidak dilibatkan dimintai persetujuan dan dimintai tanda tangan. dari mana keluar izin Amdalnya. Masak iya orang sedusun dianggap tidak mengerti tetang Galian C kok tidak ada pemberitahuan atau tlp ke mus sebagai Putra daerah, kades menjawabnya Karena kamu ada dijakarta dan ini dalam proses untuk menciptakan lapangan pekerjaan terang kades.

Fungsinya kades hanya pelayanan masarakat, dan harus patuh terhadap undang undang sebagai warga negara sebagai mana tertuang dalam pasal 34 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berbunyi kewajiban negara untuk memelihara fakir miskin dan anak terlantar tanggung jawab Negara.

(Berita.ini telah tayang di dettiknews.com dengan judul Nama Baik Kades Glagga Merasa Dicemarkan Atas Viral Warganya Di Tiktok, kantor Polsek Arosbaya dan Polres Bangkalan terbuka 24 jam buat laporan Kades)/w.tan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *