JAKARTA | POROSNUSANTARA.COM -.Majelis Kebangsaan Rahmatan Lil’alamin (MAKRAM) turut menghadiri Aksi Akbar Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina di Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Minggu, 5/11/2023.
Amir Majelis MAKRAM, KH. Dr.Hasan Basri dalam orasinya dari atas mobil komando di sisi Selatan Monas menyampaikan,
“Kita tetap mengutuk tindakan Israel yang ingin membumi hanguskan Hamas dan umat Islam pada umumnya (di Palestina), dan kita yang kebetulan berdomiaili di negara Indonesia Insya Allah kita tidak henti-hentinya melakukan perlawanan semaksimal mungkin,” tuturnya.
Adapun perlawanan yang dimaksud tersebut, disebutkan KH.Hasan antara lain memboikot, menghimbau kepada masyarakat untuk tidak lagi membeli produk-produk Israel, antara lain Mc Donald, Fanta dan seterusnya.
Sementara Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi sebagaimana diberitakan.Antara, dalam acara “Aksi Akbar Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina” yang diselenggarakan di Monas.5/11/2023., menegaskan kembali dukungan penuh Indonesia terhadap Palestina.
“Atas nama Pemerintah Indonesia, kami ingin menegaskan kembali dukungan Indonesia terhadap perjuangan bangsa Palestina,” kata Retno.
Masih dari Antara disiarkan, bahwa Perang terbarundalam konflik yang telah berlangsung puluhan tahun ini mulai terjadi ketika pejuang Hamas menerobos perbatasan pada 7 Oktober
Israel mengeklaim bahwa Hamas membunuh 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera lebih dari 200 orang pada hari paling mematikan dalam 75 tahun sejarah Israel itu.
Bombardemen Israel terhadap daerah kantong kecil Palestina itu –yang berpenduduk 2,3 juta orang– telah menewaskan sedikitnya 8.796 orang, termasuk 3.648 anak-anak, menurut otoritas kesehatan Gaza.
Gambar-gambar jenazah yang berada di reruntuhan dan kondisi mengerikan di Gaza telah memicu seruan kepada pihak-pihak penyerang untuk menahan diri. Sementara itu, rangkaian protes berlangsung di jalanan di seluruh dunia.
Sejumlah warga melaporkan tembakan mortir di sekitar Kota Gaza dan mengatakan tank dan buldoser Israel terkadang melaju di atas puing-puing dan merobohkan bangunan dibandingkan menggunakan jalan biasa.
Serangan terbaru Israel mencakup wilayah Jabalia, yang berpenduduk padat dan didirikan sebagai kamp pengungsian sejak 1948.
(dar).